HEMATOLOGI

(Gambar 1. Ilustrasi Sel Darah Merah)

   Hematologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari darah, organ pembentukdarah dan penyakitnya. Khususnya jumlah dan morfologi sel-sel darah, serta sumsum tulang.Darah adalah jaringan khusus yang berbeda dengan organ lain, karena berbentuk cairan. Jumlahdarah dalam tubuh adalah 6-8% berat tubuh total. Empat puluh lima sampai 60% darah terdiri darisel-sel, terutama eritrosit, leukosit dan trombosit. Fungsi utama darah adalah sebagai mediatransportasi, serta memelihara suhu tubuh dan keseimbangan cairan.

        Kekurangan eritrosit secara garis besar mampu memicu keberadaan anemia dengan beragam penyebab seperti gejala khas anemia yakni pucatnya warna tubuh disertai mata yangcekung, gampang lelah serta mudah sakit, sistem imun semakin melemah dan terjadi kerontokanrambut akibat kurang nutrisi, berkurangnya pasokan oksigen dapat menjadi penyebab pusing sertasusah bernafas pada beberapa kondisi tertentu. Sedangkan apabila kelebihan eritrosit bisamenyebabkan penggumpalan darah dan kerusakan organ.

(Gambar 2. Ilustrasi Nutrisi yang diperlukan tubuh)

        Faktor yang mempengaruhi pembentukan eritrosit adalah kecukupan nutrisi. Pada penelitian Trubus Tri Ihwantoro yang berjudul gambaran darah dan performa produksi ayam kampung serta ayam ras petelur padakandang terbuka diduga bahwa ayam kampung dan ayam ras petelur mendapatkan nutrisi yangmengandung unsur-unsur pendukung dalam pembentukan sel darah merah. Nutrisi tersebut diantaranya protein,zat besi, vitamin B 9 dan vitamin B 12 .Protein dan zat besi terlibat dalam pembentukan hemoglobin, sedangkan vitamin B9 dan vitamin B12 berperan dalam pematangan eritosit

        Darah merupakan bagian dari tubuh yang berperan penting dalam mempertahankan kehidupan. Sebab, ia berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah berbentuk cairan, sehingga dapat didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.Volume dalam tubuh bervariasi, pada orang dewasa volume darah sekitar 6 liter atau sekitar 7-8% dari berat badan. Misalnya berat badan 50 kilogram, berarti volume darah berkisar antara 3,5,liter sampai 4 liter. Darah terdiri dari komponen berbentuk dan komponen plasma. Komponen berbentuk (yaitu beberapa jenis korpuskula) kurang lebih 45% (yang terdiri dari sel darah merahatau disebut eritrosit, sel darah putih atau disebut lekosit dan sel pembekuan atau disebuttrombosit). Angka (45 %) ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merahyang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.

       Manajemen anemia bertujuan untuk mengatasi penyebab rendahnya nilai hemoglobin. Dalam situasi terjadi penurunan darah yang akut, transfusi merupakan terapi pilihan. Dalam situasiterjadi kekurangan atau penurunan nutrisi maka diperlukan penggantian besi, vitamin B12 atau asam folat. Pada penurunan fungsi ginjal dan penggunaan sitostatika, anemia biasanya terjadi karena menurunnya produksi eritropoetin sehingga terapi yang tepat adalah pemberianeritropoetin, namun apabila ada kendala biaya yang mahal, dapat diganti dengan tranfusi darah. Jika anemia terjadi akibat menurunnya produksi eritropoetin maka terapi penggantian eritropoetindapat mengurangi kebutuhan tranfusi.

PERMASALAHAN
1. Bagaimana cara terapi farmakologi pada pasien penderita anemia?
2. Apa-apa saja obat-obatan anemia yang digunakan dalam terapi farmakologi?
3. Apa saja efek samping dari obat-obatan anemia?

Komentar

  1. Boleh tolong dijelaskan kirakira obat-obat apa saja yang umum digunakan oleh penderita yang memiliki penyakit yang bersangkutan dengan hematologi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. obat-obatan yang digunakan untuk penderita gangguan hematologi adalah vitamin b-kompleks

      Hapus
  2. Baiklah saudara Abi, saya ingin menjawab pertanyaan nomor 1. Adapun terapi secara farmakologi untuk penyakit anemia berbeda-beda berdasarkan jenis & penyebab dari anemia itu sendiri, diantaranya :
    1. Anemia Defisiensi zat besi : dapat diberikan terapi obat-obat yang mengandung ion Fe (zat besi)
    2. Anemia megaloblastik : obat-obat vitamin 12 (kobalamin) , dan obat-obat penghambat pompa proton.
    3. Anemia Aplastik : obat-obat imunosupresan, stimulan sum-sum tulang, dan dapat juga obat-obat antibiotik dan antivirus.
    4. Anemia Sel sabit : menghindari faktor pemicunya yaitu obat hydroxyurea.
    5. Anemia Polistemia : obat-obat yang menurunkan produksi sel darah merah yaitu interferon dan hydroxycarbamide

    Semoga membantu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah terimakasih lismiati jawaban yang lengkap. sedikit masukkan untuk ditambahkan juga obat-obatan yang sering digunakan secara umum

      Hapus
  3. Halo saudara abi, saya ingin membantu membahas permasalahan no.1
    - Anemia megaloblastik : obat-obat vitamin 12 (kobalamin) , dan obat-obat penghambat pompa
    proton.
    - Anemia Aplastik : obat-obat imunosupresan, stimulan sum-sum tulang, dan dapat juga obat-obat
    antibiotik dan antivirus.
    - Anemia Sel sabit : menghindari faktor pemicunya yaitu obat hydroxyurea.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih agstrian menurut saya ada beberapa yang kurang lengkap yakni mengenai anemia polistemia dan anemia defisiensi zat besi.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTIKONVULSAN

ANALGESIK